Rose.

“ To be sure, an ordinary passerby would think that my rose looked just like you.

But in herself alone she is more important than all the hundreds of you other roses.

Because it is she that I have watered;
Because it is she that I have put under the glass globe;
Because it is she that I have sheltered behind the screen;
Because it is she that I have killed caterpillars, other than those that we saved to become butterflies;
Because it is she that I have listened to, when she grumbled or boasted, or ever sometimes when she said nothing.

Because she is my rose. “

Sayang

Aku tidak sayang kamu.
Aku tidak sayang kamu sepenuhnya.

Tidak.

Aku menyisakan ruang agar bibit itu dapat berkembang.
Layaknya bunga yang akan indah pada waktunya.

Tapi,kamu memberikan pupuk berlebihan. Karena bungaku cepat sekali berkembang.

Desiderata.

Go placidly amid the noise and the haste, and remember what peace there may be in silence. As far as possible, without surrender, be on good terms with all persons.

Speak your truth quietly and clearly; and listen to others, even to the dull and the ignorant; they too have their story.

Avoid loud and aggressive persons; they are vexatious to the spirit. If you compare yourself with others, you may become vain or bitter, for always there will be greater and lesser persons than yourself.

Enjoy your achievements as well as your plans. Keep interested in your own career, however humble; it is a real possession in the changing fortunes of time.

Exercise caution in your business affairs, for the world is full of trickery. But let this not blind you to what virtue there is; many persons strive for high ideals, and everywhere life is full of heroism.

Be yourself. Especially, do not feign affection. Neither be cynical about love; for in the face of all aridity and disenchantment, it is as perennial as the grass.

Take kindly the counsel of the years, gracefully surrendering the things of youth.

Nurture strength of spirit to shield you in sudden misfortune. But do not distress yourself with dark imaginings. Many fears are born of fatigue and loneliness.

Beyond a wholesome discipline, be gentle with yourself. You are a child of the universe no less than the trees and the stars; you have a right to be here.

And whether or not it is clear to you, no doubt the universe is unfolding as it should. Therefore be at peace with God, whatever you conceive Him to be.

And whatever your labors and aspirations, in the noisy confusion of life, keep peace in your soul. With all its sham, drudgery and broken dreams, it is still a beautiful world. Be cheerful. Strive to be happy.

Ehrmann, 1927.

Untitled (3)

Woah, jadi banyak “Untitled” yah~

Untitled adalah kumpulan sepatah-dua patah kalimat yang engga sengaja kepikiran dan ingin ditulis entah dimana. Biar kesannya ada elemen absurditas gitu kan yah. Padahal mah engga.

Tai Banteng :))

Interpretasinya, tentu saja berbeda untuk setiap pembaca kalo ada yang baca blog ini :))

Ya, udah. Karena judulnya udah untitled, nulis ah.

 

Mungkin, mungkin yang dibutuhkan sebuah batu adalah kertas. Bukan, bukan untuk mengalahkan dirinya. Tapi, untuk membalut dirinya yang lebih keras dari gunting, tetapi bisa jadi, ringkih.

Untitled

 

Aku ingin menceritakan tentang dirimu kepada semua orang, tetapi dengan cara yang membuat semua orang tidak sadar kalau aku bercerita tentang dirimu. Bahkan mungkin kamu juga tidak mengerti. Tapi, tidak apa.

Mungkin dengan tulisan, itu bisa tercapai. Engga, sih. Sebenernya udah muter otak dari kemarin-kemarin terus bingung mau nulis apa, tapi pengen nulis. jadi, yaudah seadanya dulu kali yah :))

 

 

Ah, berbaring dan menahan kantuk untuk mendengarkan ceritamu.
Ayo, Lagi.

Untung, Saya Gagal :))

Hore, akhirnya sempet nulis juga, setelah sibuk sana-sini ngurusin kuliah dan kedai. Banyaknya sih, ngurusin kedai :))

Yah, walaupun ini juga cuma sekedar habis mengerjakan tugas buat kuliah entar pagi, rokok belum habis.. ya, nulis deh buat nemenin rokok~

Berapa minggu ke belakang, saya sempat ngobrol sama beberapa teman tentang satu topik yang sama : Untung, saya ga masuk sebuah PTN ternama di Bandung. dan karena satu dan lain hal, sebutlah tempat itu PTN A.

Aneh kali ya, mensyukuri sesuatu yang mungkin bagi orang lain adalah kegagalan besar.. Buat saya pun, ga masuk PTN A juga pukulan yang lumayan keras. Tapi yaudah lah mau gimana, fak men, males banget kalo harus ngulang kuliah dari awal. yang penting, bisa berdamai dengan kegagalan :))

Memang sih, dulu waktu SMP dan SMA, masuk PTN A itu.. keinginan saya, duduk di bangku perkuliahan PTN yang mungkin bisa dibilang salah satu dari PTN terbaik di Bandung, bahkan Indonesia. Kayanya wah banget, gitu. Prestisius, Road to Success, apapun, lah.

Sekarang, sih, bener-bener mikir  dan saya bisa bilang ke siapapun,  untung gue gagal waktu itu. Kalo engga gagal kan, ga jadi anak muda tersesat kaya sekarang :))

Kalau dipikir-pikir, takdir punya permainan yang sangat-sangat lucu ya dalam kehidupan. Saya jadi kenal dunia yang benar-benar berbeda, dunia yang menyenangkan in its own way. Dunia yang engga kepikiran sama sekali saat SMA dulu. Hobi, bahkan Passion yang bener-bener menyenangkan untuk ditekuni.

Kalau saya masuk PTN A, mungkin saya tidak akan kenal banyak orang-orang besar dari dunia ini.
Kalau saya masuk PTN A, mungkin saya tidak akan kenal diri saya sendiri.
Kalau saya masuk PTN A, mungkin saya tidak akan pernah berkecimpung dalam bisnis.
Kalau saya masuk PTN A, mungkin..

Banyak sih, mungkinnya, sempet kepikiran buat dibikin list, tapi males juga sih, ngapain :))

Yang pasti, saya beruntung, saya gagal waktu itu~